Rabu, 16 April 2008

PERSALINAN PADA REMAJA DAN KONSEKUENSI SOSIAL EKONOMI

Petra Otterblad O, Bengt Haglund, Gunilla R.W, Sven C

Family Planning Perspectives.New York: Mar/Apr 2001.Vol.33,Iss.2;pg.70, 5 pgs



By. Laily Arifin

Abstrak

Analisa longitudinal dari data negara swedia menggambarkan bahwa persalinan pada masa remaja beresiko terhadap ketidakmampuan sosial ekonomi pada kehidupan selanjutnya-bahkan untuk remaja dari latar belakang yang baik dan yang berasal dari remaja diluar penelitian.

Materi dan metode

Analisis penelitian termasuk melakukan follow up pada semua wanita yang lahir di Swedia pada tahun 1941 sampai dengan 1970 yang teregistrasi dalam sensus popolasi penduduk Swedia pada tahun 1985. Peneliti memfokuskan pada 888.044 wanita yang teregistrasi dalam sensus tersebut yang melahirkan anak pertama antara tahun 1954 samapai dengan 1989, ketika mereka berusia kurang dari 30 tahun (pada umur 11-29 tahun)

Variabel independent yang berbentuk data kategorik yang dianalisis: usia wanita saat persalinan pertama, kohor persalinannya, tahun persalinannya, dan latar belakang sosial ekonomi keluarganya. Peneliti menstratifikasi usia ibu dalam beberapa kelompok ; 15 tahun atau kurang, 16-17, 18-19, 20-24, dan 25-29 tahun. Peneliti menyusun kedalam tiga persalinan kohort yaitu yang lahir pada tahun 1941-1950, 1951-1960, dan 1961-1970. Tahun pertama kali seorang wanita melahirkan dikelompokkan dalam beberapa periode : 1954-1963, 1964-1973, 1974-1983, dan 1984-1989. Peneliti mengkatagorikan latar belakang sosial ekonomi keluarga kedalam ; pekerja kasar, pekerja kantoran, wiraswasta (termasuk bertani) dan tidak bekerja.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui situasi sosial ekonomi seorang wanita dan keadaan kehidupannya pada tahun 1980, 1985 atau 1990, tergantung pada persalinan kohornya, tingkat pendidikan pada tahun 1990, paritasnya pada tahun 1993, dan ketergantungan kesejahteraannya pada tahun 1994.

Hasil penelitian:

Bivariat analisis : diantara semua wanita yang lahir pada tahun 1941-1970 yang kurang dari 30 tahun ketika mereka pertama kali melahirkan hampir 16% mereka masih remaja; (12% pada umur 18-19 tahun, 3% pada umur 16-17 tahun sdan 0,1% pada umur 11-15 tahun). Dibandingkan dengan ibu yang lebih tua, proporsi lebih tinggi pada ibu remaja yang berasal dari latar belakang keluarga pekerja kasar atau dari keluarga dengan aorang tua yang tidak bekerja. Diantara wanita yang melahirkan saat remaja, tidak ada perbedaan latar belakang keluarga diantara mereka yang melahirkan pertama pada umur 18-19 tahun dan mereka yang lebih muda dari itu.

Ketika mereka dewasa, wanita yang melahirkan pertama saat remaja cenderung lebih banyak dibanding mereka yang menunda persalinan untuk menjadi pekerja kasar tanpa ketrampilan, tidak bekerja, dan mempunyi tingkat pendidikan rendah, yang terdiri dari umur ketergantungan diantara usia maternal saat persalinan pertama dan dua variabel yaitu hidup sebagai single parent dan paritas tinggi ( mempunyai empat anak atau lebih).

Analisa Multivariat

Analisa ini digunakan untuk menguji hubungan antara umur saat pertama melahirkan dan status sosial ekonomi pada kehidupan selanjutnya, setelah menentukan latar belakang keluarga dan kohor kelahiran maternal, dengan odds ratio terlihat peningkatan secara konsisten seiring dengan penurunan usia maternal. Sebagai contoh : wanita remaja usia 11-15 tahun pada persalinan pertamanya meningkat seiring dengan peningkatan ibu yang tidak bekerja pada kehidupan selanjutnya dibandingkan dengan usia maternal 20-24 tahun. Ibu remaja juga meningkat secara signifikan (OR : 1.4-1.5) yang menjadi pekerja kasar tanpa ketrampilan dibandingkan dengan wanita yang berusia 20-24 tahun saat persalinan pertamanya. Wanita swedia yang melahirkan saat remaja juga meningkat seiring dengan tingkat pendidikan yang rendah bila dibandingkan dengan usia maternal 20-24 tahun (OR : 1.7-1.9).

Ibu remaja swedia juga banyak yang hidup sendiri pada kehidupan selanjutnya bila dibandingkan dengan ibu yang melahirkan pada usia 20-24 tahun (OR 2.3 untuk persalinan pertama pada usia 11-15 tahun, OR 1.8 pada usia 16-17 tahun dan OR 1.5 pada usia 18-19 tahun). Odds dengan jumlah anak lima atau lebih cenderung meningkat diantara ibu remaja dibanding pada usia ibu yang lebih tua: dimana persalinan pada umur 11-15 th OR 6.0, pada usia 16-17 OR 4.0 yang cenderung mempunyai anak paling sedikit 5 orang. OR pda ibu remaja meningkat pada ketidakmampuan ibu (OR 1.6-1.9 atau sejahtera, OR 1.9-2.6 pada kehidupan selanjutnya, dibandingkan dengan wanita yang melahirkan diusia 20-24 tahun.

Ternyata ditemukan bahwa hanya pada wanita yang berpendidikan lebih baiklah yang dapat menurunkan angka persalinan pada ibu yang sangat muda pada paritas tinggi dimana OR 6.0-3.8.

Penelitian ini dilakukan terhadap populasi yang meliputi wanita yang lahir pada 3 dekade ( yaitu tahun 1940an, 1950an dan tahun 1960an) yang mempunyai anak pertama antara tahun 1954 dan 1989.

Kenaikan jumlah single parent diantara ibu remaja memperburuk keadaan sosial ekonomi mereka.

Ibu remaja beresiko mempunyai sosial ekonomi yang rendah pada saat dewasanya diantara wanita swedia yang lahir pada tahun 1940 sampai dengan tahun 1960. Ketergantungan tersebut beresiko lebih tinggi terhadap ketidakmampuan sosial ekonomi pada kehidupan selanjutnya terlihat pada ibu remaja yang berasal dari keluarga berlatar belakang ekonomi yang kurang mampu dan yang tidak menyelesaikan pendidikan dasarnya.

Kesimpulan

Analisis longitudinal dari data yang berhubungan dari Swedia menggambarkan bahwa melahirkan pada masa remaja beresiko terhadap ketidakmampuan sosial ekonomi pada kehidupan selanjutnya.

Pertumbuhan status sosial ekonomi keluarga yang rendah, hidup sebagai orang tua tunggal dan tingkat pendidikan yang rendah terlihat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan persalinan remaja. Penelitian memaparkan bahwa anak perempuan dan saudara perempuan dari ibu remaja kemungkinan menjadi ibu remaja juga Penelitian juga maparkan bahwa ketidakmampuan sosial ekonomi pada usia dewasa diantara wanita yang melahirkan pada saat remaja, terlihat dari rendahnya tingkat penididikan, miskin secara ekonomi, ketidakstabilan perkawinan dan kesulitan untuk mencapai bentuk keluarga yang diinginkan.

IMPLIKASI KEPERAWATAN

Kehamilan pada usia remaja merupakan penyebab utama remaja putri berhenti sekolah lebih awal. Berhenti sekolah berhubungan dengan pengangguran dan kemiskinan.

Ibu remaja cenderung memiliki lebih banyak anak dari pada yang mereka inginkan dan usia anak-anak mereka cenderung berdekatan. Penelantaran anak, penganiayaan anak, serta perpisahan dan perceraian terjadi dua sampai empat kali lebih sering terjadi diantara wanita yang menikah pada usia remaja dari pada wanita yang menikah saat berusia 20 tahun-an. Selain stres akibat transisi ke kehidupan pernikahan, ketidakstabilan keluarga juga terkait dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan yang rendah serta sistem pendukung yang kurang.

1. Pengkajian

- kaji status kesehatan remaja (putri)

- kaji status kesehatan calon ayah

- kaji riwayat kehamilan (misal; penganiayaan seks, incest dst)

- kaji riwayat imunisasi

- kaji riwayat penyakit penyerta misal TB

- kaji riwayat menstruasi, perdarahan

- kaji status nutrisi remaja putri : BB, TB, kebiasaan makan, penyalahgunaan zat.

- kaji status psikososial : respon remaja terhadap kehamilan dan persalinan, tingkat perkembangan kognitif remaja, kemampuan menyelesaikan masalah, gambaran tubuh, ketergantungan dan hubungan dengan teman sebaya serta pasangan.

- kaji sistem pendukung : orang tua, teman pria/pacar atau suami.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul antara lain :

- Defisit pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin selama kehamilan dan setelah melahirkan

- Defisit pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi

- Ketidakadekuatan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan defisit sosial ekonomi.

3. Tindakan Keperawatan

- Berikan pendidikan pada ibu muda (remaja) tentang kebutuhan nutrisi selama hamil dan setelah melahirkan

- Ajarkan pada remaja untuk merencanakan, memilih dan menyiapkan makanan secara optimal untuk dirinya dan keluarganya

- Berikan contoh menu yang cocok untuk remaja yang hamil dan melahirkan

- Ukur tinggi badan dan kenaikan berat badan remaja secara berkala

- Ukur tanda-tanda vital remaja

- Berikan pengetahuan pada ibu muda tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sedang dikandung dan setelah dilahirkan

- Ajarkan pada remaja cara melakukan tindakan keperawatan mandiri di rumah

- Diskusikan dengan remaja tentang cara perawatan bayi dan masalah menjadi orang tua.

- Ikutsertakan keluarga (orang tua, teman pria/suami dan anggota keluarga lain) dalam tindakan perawatan dan pendidikan antenatal

- Bentuk peer group agar saling memberikan support

- Tawarkan pada remaja tentang metode kontrasepsi yang dapat dipilih oleh remaja

4. Hasil akhir yang Diharapkan

- Remaja lebih aktif dalam perawatan antenatalnya

- Remaja menjalani kehamilannya dengan aman secara fisik dan memuaskan secara emosional serta meningkatkan kesehatan yang optimal bagi anaknya.

- Remaja akan menggunakan sistem pendukung dengan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Otterblad Olausson P, Hanglund B, Ringback Weitoft G, Cnattingius S.(2001). Teenage childbearing and long-term sosioeconomic consequences: A case studdy in Sweden. http://proquest.umi.com/pqdweb. diambil pada tanggal 13 Maret 2007

Bobak, Lowdermilk, Jensen.(1995).Maternity Nursing. 4th Ed. Mosby-Year Book, Inc

Tidak ada komentar: