Rabu, 16 April 2008

APLIKASI MODEL HEALTH PROMOTION

Lutfatul Latifah

A. Gambaran Kasus

Ny. M (25 th), G1 P0 A0, umur kehamilan 38-39 minggu. Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 90x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 37°C. Keadaan umum baik, penampilan rapi, gaya berjalan lordosis, mudah kelelahan dan kadang-kadang timbul his. Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada gangguan penglihatan. Nafsu makan baik, 3x sehari diselingi bubur dan susu, BB bertambah 11 kg dari sebelum hamil. BAB 1x sehari, BAK lebih sering terutama malam hari. Tidur 8 jam/hari, lelap dan bangun tampak segar. Riwayat menarche usia 13 th, siklus haid 30 hari selama 5-6 hari.

Pada pemeriksaan abdomen didapatkan data: TFU 3 jari dibawah prosesus xipoideus, bayi tunggal, pada fundus teraba bokong, presentasi kepala, kepala janin sudah masuk pintu atas panggul, punggung janin berada disebelah kanan ibu, DJJ 147x/menit.

Ny. M tinggal di rumah kontrakan bersama dengan suami yaitu Tn. W (27th) dan ibu Tn. W yaitu Ny. T (55th) yang sementara tinggal di rumah Tn. W untuk menemani Ny. W selama proses persalinan dan merawat bayinya. Keluarga Tn. W merupakan pasangan baru menikah dan dalam tahap mempersiapkan kelahiran anak pertama. Pernikahan mereka disetujui oleh kedua belah pihak keluarga dan janin yang dikandung merupakan anak yang sangat diharapkan. Dalam keluarga tidak ada penyakit keturunan. Pembuat keputusan tehadap permasalahan dalam keluarga diambil oleh Tn W, tetapi terdapat diskusi dalam keluarga tersebut.

Norma budaya menganut budaya jawa tetapi tidak diterapkan dalam semua sisi kehidupan. Keluarga saling menyayangi dan komunikasi berjalan dengan baik. Jika ada keluarga yang sakit dibawa berobat ke Puskesmas. Selama kehamilan Ny. W memeriksakan kehamilan di bidan praktek. Stessor yang dialami saat ini adalah menghadapi persalinan, tidak mengetahui tanda-tanda persalinan dan bagaimana melahirkan nanti. Ny. W sering bertanya tentang kehamilannya kepada ibu mertuanya. Ny. W ingin mengetahui kondisi janinnya dan ingin mengetahui cara menghadapi proses persalinan nanti.

B. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Berdasarkan Model Promosi Kesehatan, perawat harus melakukan pengkajian komprehensif agar dapat mengembangkan rencana asuhan keperawatan. Pengkajian yang dilakukan oleh perawat adalah :

a. Pengkajian karakteristik dan pengalaman individual yang meliputi pengkajian perilaku sebelumnya dan pengkajian faktor personal.

Pengkajian perilaku sebelumnya meliputi pengalaman kehamilan sebelumnya. Hasil pengkajian ini menunjukkan ibu hamil pertama dengan usia kehamilan 38-39 minggu, belum ada pengalaman persalinan sebelumnya. Ibu tidak mengetahui tentang tanda-tanda persalinan. Ibu melakukan perawatan antenatal dengan memeriksakan kehamilannya di bidan praktek.

Pengkajian faktor personal meliputi faktor biologis (usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, status pubertas, kapasitas aerobik, kekuatan, kecerdasan, keseimbangan), faktor psikologis (harga diri, motivasi diri, kompetensi personal, status kesehatan sebelumnya, definisi tentang kesehatan) dan faktor sosial budaya (ras, etnik, penyesuaian diri, status sosial ekonomi). Hasil pengkajian ini menunjukkan bahwa usia ibu 25 tahun, Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 90x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 37°C. Keadaan umum baik, penampilan rapi, gaya berjalan lordosis, mudah kelelahan dan kadang-kadang timbul his (braxton hicks). Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada gangguan penglihatan. Nafsu makan baik, 3x sehari diselingi bubur dan susu, BB bertambah 11 kg dari sebelum hamil. BAB 1x sehari, BAK lebih sering terutama malam hari, ibu sulit untuk memulai tidur. Riwayat menarche usia 13 th, siklus haid 30 hari selama 5-6 hari.

Ibu berasal dari betawi tetapi suami berasal dari jawa. Norma budaya menganut budaya jawa tetapi tidak diterapkan dalam semua sisi kehidupan. Keluarga saling menyayangi dan komunikasi berjalan dengan baik. Suami Ny. M bekerja sebagai pegawai toko keramik dengan penghasilan rata-rata 1 juta perbulan. Keluarga dapat menyisihkan penghasilan untukpersiapan persalinan.

b. Pengkajian perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individu yang meliputi persepsi tentang manfaat tindakan, persepsi tentang hambatan tindakan, persepsi tentang kemampuan diri, aktivitas yang berhubungan dengan sikap, pengaruh interpersonal dan pengaruh situasional. Pengaruh interpersonal meliputi norma, dukungan sosial dan role model. Pengaruh interpersonal terutama berasal dari keluarga,kelompokdan tenaga kesehatan.

Hasil pengkajian area ini menunjukkan bahwa

c. Pengkajian mengenai hasil perilaku yang meliputi komitmen terhadap rencana tindakan, tuntutan yang mendesak dan adanya pilihan-pilihan yang lebih baik serta perilaku promosi kesehatan.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Masalah karakteristik dan pengalaman individual

1) Koping individu tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai tanda-tanda persalinan

2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan pada akhir kehamilan

3) Intolerans aktivitas berhubungan dengan meningkatnya berat badan dan perubahan pusat gravitasi

4) Nyeri berhubungan dengan kontraksi braxton hicks

b. Masalah perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individu

1) Penerimaan progresif terhadap kehadiran janin

2) Memulai fantasi tentang personality janin

3) Mengembangkan hubungan kerja yang langsung kepada dukungan saling menguntungkan selama kehamilan dan parenting

4) Mengenali saling ketergantungan antar anggota keluarga

c. Masalah hasil perilaku

1) Memulai persiapan lingkungan bagi bayi baru lahir

2) Persiapan progresif terhadap persalinan

3) Membuat rencana persalinan untuk mengkomunikasikan keinginan personal terhadap pengalaman melahirkan

3. Intervensi

a. Karakteristik dan pengalaman individual

1) Koping individu tidak efektif dapat diatasi dengan mendiskusikan tanda-tanda persalinan pasti/palsu (true labor dan false labor) yang meliputi frekuensi, durasi dan intensitas kontraksi, pecahnya ketuban dan bloody show.

2) Gangguan pola tidur dapat diatasi dengan meyakinkan pada ibu bahwa gangguan tidur normal terjadi pada akhir kehamilan, mendiskusikan dan mendemontrasikan teknik relaksasi, effleurage, penggunaan bantal sebagai penyokong, mengajarkan mengenai posisi yang nyaman saat tidur, menganjurkan untuk mandi air hangat dan minum susu sebelum tidur serta mengeksplorasi suasana yang nyaman untuk memulai tidur (seperti kasur yang empuk, lampu dimatikan dan suasana hening).

3) Intolerans aktivitas dapat diatasi dengan mengajarkan postur tubuh yang baik, tidur dengan menggunakan banyak bantal, mengajarkan teknik bernapas, menganjurkan ibu untuk sering istirahat ketika melakukan aktivitas serta penggunaan alat bantu ketika beraktivitas.

4) Nyeri yang berhubungan dengan kontraksi braxton hicks dapat diatasi dengan mengkaji frekuensi, kekuatan dan keteraturan kontraksi untuk mengetahui apakah merupakan tanda persalinan pasti/palsu, meyakinkan ibu bahwa braxton hikcs merupakan kondisi yang normal saat kehamilan, menganjurkan ibu untuk berjalan/beraktivitas ketika braxton hicks, mengajarkan teknik pernapasan dan relaksasi serta menganjurkan ibu untuk miring ke kiri pada saat istirahat/tidur.

b. Perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individu

1) Penerimaan progresif terhadap kehadiran janin dapat ditingkatkan dengan menunjukkan bagian-bagian janin saat pemeriksaan abdomen, mengusahakan agar ibu dapat mendengar denyut jantung janin, reinforce hasil observasi ibu terhadap janin serta memberikan informasi mengenai karakteristik janin sesuai dengan umur kehamilan.

2) Memulai fantasi tentang personality janin dapat diintervensi dengan mengeksplorasi fantasi ibu dan meyakinkan bahwa berfantasi mengenai janin merupakan sesuatu yang normal.

3) Mengembangkan hubungan kerja yang langsung kepada dukungan saling menguntungkan selama kehamilan dan parenting dapat ditingkatkan dengan menganjurkan ibu untuk membagi perasaannya dengan suami, memberikan informasi mengenai kelas prenatal, memberikan reinforcement saat ibu sudah melakukan teknik pernapasan dan relaksasi yang benar serta memberikan informasi mengenai parenting.

4) Mengenali saling ketergantungan antar anggota keluarga dapat ditingkatkan dengan memberikan reinforcemet saat anggota keluarga saling berbagi perasaan dan mengembangkan cara supaya pasangan terlibat dalam kehamilan, persalinan dan bayi.

c. Hasil perilaku

1) Memulai persiapan lingkungan bagi bayi baru lahir dapat ditingkatkan melalui pemberian informasi tentang jenis-jenis perlengkapan yang penting bagi bayi, bagaimana cara merawat bayi dan memberikan reinforcement terhadap persiapan yang telah dilakukan.

2) Persiapan progresif terhadap persalinan dapat ditingkatkan melalui pemberian informasi mengenai metode persalinan, mengajarkan teknik pernapasan dan relaksasi serta meminta ibu untuk mendemontrasikan dan mengoreksi teknik yang kurang benar.

3) Membuat rencana persalinan untuk mengkomunikasikan keinginan personal terhadap pengalaman melahirkan dapat ditingkatkan dengan mengekplorasi alternatif yang realistis terhadap pengalaman persalinan, memberikan reinforcment terhadap pembuatan keputusan dan mengkomunikasikan keinginan ibu kepada petugas kesehatan dimana ibu akan melahirkan.

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M.R. & Tomey, A. M. (2006). Nursing Theorists and Their Work. 6th ed. Missouri : Mosby

Stolte, K.M. (1996). Wellness nursing diagnosis for health promotion. Philadelphia: Lippincott

Wong, D.L., & Perry, S.E. (1998). Maternal child nursing care. Missouri : Mosby

Tidak ada komentar: